Menu

Sabtu, 07 September 2013

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN DAN FUNGSI


SEJARAH MANAJEMEN
Teori manajemen mengalami perkembangan dari masa ke masa, mulai dari teori manajemen ilmiah hingga teori manajemen modern. Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah ini anatara lain, F.W. Taylor, Frank dan LIlian Gilbreth, H. Gantt, dan H. Emerson. Teori manajemen ilmiah menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih dan memotivasi pekerja. Tujuannya adalah kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Teori manajemen ilmiah ini berkembang pada tahun 1870 hingga 1930. Pada kisaran tahun 1900-1940, muncul teori organisasi klasik. Teori ini memiliki empat prinsip dasar untuk mencapai sistem pembagian kerja dan wewenang yang optimal. Yang pertama adalah adanya spesialisasi berdasar pada sasaran tugas. Kemudian, pekerjaan yang memerlukan suatu proses tertentu dikumpulkan menjadi satu. Selanjutnya, spesialisasi menurut klien. Yang terakhir adalah pekerjaan yang dilakukan di daerah geografis yang sama dikumpulkan menjadi satu. Setelah teori organisasi klasik, muncul teori hubungan manusiawi pada tahun 1930. Para tokoh teori manajemen ini adalah  Hawthorne Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, dan Hugo Munsterberg. Teori yang muncul paling terakhir adalah teori manajemen modern pada tahun 1940. Hingga saat ini, teori ini yang masih digunakan. Tokoh-tokoh dari teori manajemen ini adalah A. Maslow, C. Argyris, D. McGregor, E. Schien, D. McCleland, R. Blake & J. Mouton, E. Dale, dan Peter Drucker.
Untuk mengetahui secara jelas perbedaan pemikiran tokoh-tokoh teori manajemen dari masa ke masa, berikut adalah uraian teori manajemen  berdasarkan pemikiran tokoh dari tiap masanya.
Teori Manajemen Ilmiah (1870-1930)
Salah satu tokoh teori manajemen ilmiah adalah Frederick Winslow Taylor. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah satu tokoh terbesar manajemen. Beliau dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Berdasarkan penelitian dan analisisnya, ditetapkan beberapa prinsip baru yang menggantikan prinsip lama, yaitu sistem trial and error. Kesimpulan dari penelitiannya adalah perusahaan akan mendapat hasil yang memuaskan apabila pekerjaan yang akan dilaksanakan direncanakan dengan memperhatikan segi teknologi maupun pelaksananya (manusia).
Terdapat tiga makalah yang merupakan hasil pemikiran Taylor tentang teori manajemen, yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management, danTestimony before The Special House Committee. Ketiga makalah tersebut diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Scentific Management.Berdasarkan bukunya, Scientific Management, terdapat empat prinsip yang dirumuskan Taylor :
  1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menggantinya dengan metode ilmu pengetahuan di setiap kegiatan manajemen.
  2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu. Langkah selanjutnya adalah memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
  3. Pekerja harus menerapkan ilmu pengetahuan di dalam menjalankan pekerjaannya.
  4. Antara pimpinan dan pekerja harus terdapat kerjasama yang baik.
Terdapat beberapa penelitian dan observasi yang dilakukan oleh Taylor, di antaranya adalah studi gerak dan waktu (time and motion study). Dalam study ini, seorang manajer harus mampu menentukan hal yang terbaik dalam pengerjaan suatu tugas melalui penganalisaan, observasi, dan serangkaian percobaan. Percoban yang dilakukan Taylor adalah mencari berat terbaik untuk muatan skop supaya hasil yang didapat maksimal dan pengerjaannya dapat dilakukan dengan mudah.
Selain itu, Taylor juga mengembangkan suatu observasi  yang disebut organisasi fungsional. Organisasi fungsional ini terbagi menjadi dua, yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Pada perencanaan, manajer dibagi dalam beberapa kategori dengan nama route clerk, instruction card clerk, dan time and cost clerk. Sedangkan dalam tahap pelaksanaan, dikenal manajer dengan nama gang boss, speed boss, repair boss, dan inspector. Sementara itu, di pabrik dikenal dengan nama disciplinarian.
Taylor juga mengembangkan teori  yang dikenal dengan nama The Taylor Differential Rate System. Teori ini mengenai upah per potong minimum dan upah per potong maksimum. Maksud dari penetapan ini adalah untuk memotivasi karyawan supaya dapat bekerja maskimal. Upah per potong minimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan sama dengan standar atau di bawah standar. Sementara itu, upah per potong maksimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan di atas standar.
Teori Organisasi Klasik (1900-1940)
Salah satu tokoh teori organisasi klasik adalah Henry Fayol (1841-1925). Fayol mengemukakan teori dan teknik administrasi sebagai dasar pengelolan organisasi yang  kompleks. Hal ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudulAdministration Industrielle et General (General and Industrial Management). Fayol dan Taylor mengemukakan hal-hal yang sama dimana prinsip-prinsip manajemen tertentu harus dipelajari oleh baik manajer maupun karyawan.  Akantetapi, fayol lebih menitik beratkan kepada manajer tingkat bawah, sementara Taylor kepada manajer tingkat menengah dan atas.
Dalam teori menurut Fayol, manajemen dibagi ke dalam lima unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Selain kelima unsur tersebut, Fayol membagi enam kegiatan manajemen, yaitu teknik produksi dan manufakturing produk, komersial, keuangan, keamanan, akuntansi, dan manajerial.
Berikut ini adalah 14 prinsip manajemen menurut Fayol :
  1. Devision of Work (spesialisasi dalam pekerjaan). Dengan adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.
  2. Authority and Responsibility (Kewenangan dan tanggungjawab). Kewenangan adalah hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk dipatuhi. Wewenang dibagi menjadi dua, yaitu wewenang personal dan wewenang offisial.  Wewenang personal bersumber pada intelegensi, pengalaman nilai moral, kesanggupan  untuk memimpin. Sementara itu, wewenang offisial adalah wewenang resmi yang diterima dari atasannya.
Tanggungjawab adalah tugas dan fungsi yang harus dikerjakan.
  1. Dicipline (Disiplin).
  2. Unity of Command (Kesatuan Instruksi). Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari satu atasan. Hal ini untuk menghilangkan saling lempar tanggung jawab.
  3. Unity of Direction (Kesatuan Pengarahan). Kegiatan dengan tujuan sama harus diarahkan oleh satu orang yang sama.
  4. 6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest
Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
  1. Renumeration. Gaji pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan.
  2. Centralization (Pemusatan).
  3. Scalar Chain (Garis Wewenang). Alur komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kekuasaan terakhir.
  4. Order. Setiap orang seharusnya ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya.
  5. Equity (Kesamaan). Persamaan perlakuan dalam organisasi kepada pekerja perlu dilakukan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.
  6. Stability of Tonure of  Personel. Pekerja memerlukan adaptasi dalam pekerjaan barunya. Seorang pekerja yang sering mengalami perubahan pekerjaan dalam suatu organisasi akan mengalami hambatan karena perlunya proses adaptasi. Hal ini tentu akan menurunkan produktivitas organisasi.
  7. Initiative (Inisiatif). Setiap bawahan perlu diberi kekuasaan dan kebebasan dalam berpendapat, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
  8. Esprit the Corps. Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yagn tercermin dalam semangat korps.
Hubungan Manusiawi /Neo Klasik (1930-1940)
Teori ini lahir karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi seperti yang diharapkan. Teori ini melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Salah satu tokoh teori hubungan manusiawi adalah Hugo Munsterberg.
Hugo Munsterberg (1863-1916)
Hugo merupakan Bapak psikologi industry. Bukunya Psychology and Industrial Efficiency menguraikan bahwa  diperlukan tiga hal untuk mencapai produktivitas, yaitu penemuan best possible person, penciptaan best possible work, dan penggunaan best possible effect.
Manajemen Modern (1940-sekarang)
Tokoh manajemen pada masa ini adalah Douglas McGregor yang terkenal dengan teori x dan y. Teori xy ini merupakan salah satu teori perilaku.  Teori xy ini diungkap McGregor dalam bukunya, The Human Side Enterprise. Dalam buku ini, diuraikan para manajer /pemimpin organisasi memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai/karyawan yaitu teori x atau teori y.
Menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah:
  1. Pada dasarnya pegawai tidak menyukai pekerjaan, jika mungkin berusaha menghindarinya.
  2. Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
  3. Para pegawai akan mengelakkan tanggung jawab dan mencari pengarahan yang formal sepanjang hal itu terjadi.
  4. Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman diatas faktor lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan memperlihatkan sedikit ambisi.
Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut:
  1. Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jira keadaan sama-sama menyenangka.
  2. Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
  3. Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
  4. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
  5. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.
    Dengan memahami asumís dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan kesempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu. Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.


TOKOH MANAJEMEN
1. Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini.
Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
2. Charles Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut “rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip-prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”.
Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang berjudul “On the Economy Of Machinery and Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.
3. Frederick W. Taylor (1856 -1915)
Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu,
pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :
1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan.
3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :
1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.
5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan. Buku-buku Taylor yang terkenal adalah “Shop management (1930)”, Principles Of Scientific Management (1911)”, dan “Testimory Before Special House Comittee (1912)”. Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan judul “Scientific Management.
4. HenryL Gant (1861 -1919)
Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem “Charting” yang terkenal dengan “Gant Chart”. Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen.
Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal tersebut. Teknik ini pelopor teknikteknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique).
5. The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868 -1924 dan Lilian Gilbreth : 1878 -1972)
Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenaI dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep “three position plan of promotion”. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa.
Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi -yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengertikepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.



6. Henry Fayol (1841 -1925)
Henry Fayol mengarang buku “General and Industrial management”. Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
a. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barangbarang produksi.
b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
f. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
1) Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu :
1. Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada tempat pada tingkatan organisasi, yang rendah lebih membutuhkan keterampilan dan kemampuan teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada manajer tingkat atas.
2. Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam sepertl orang belajar menyelam tanpa guru.
3. Kernampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lainlain.
4. Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen, karena hukum bersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.
5. Ada 14 macam prinsip manajemen dari Fayol, yaitu :
a. Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan.
b. Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang formil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat mernaksa kepatuhan orang lain.
c. Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ad ii, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.
d. Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
e. Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.
f. Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan umum (Subordination of Individual interest to general interes), yaitu kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan.
g. Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.
h. Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.
i. Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.
j. Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.
k. Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya.
l. Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.
m. Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.
n. Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.
Banyak kritik yang dilemparkan kepada teori organisasi dan peranannya terhadap prilaku manajer yang efektif. Juga keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori salah satu datang dari Henry Mintzberg yang menyatakan bahwa teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang lebih stabil dengan lingkungan yang lebih mudah diramalkan. Teori ini juga terlalu berpegang kepada kewenangan formil dan sering antara satu prinsip tidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip “Division of Labor” dengan “Unity of Command”.
7. Mary Parker Folett (1868-1933)
Mari percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen brdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai
manajer.
8. Oliver Sheldon (1894 -1951)
Filsafat rnanajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat. Manajemen juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat. Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :
a. Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
b. Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
c. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.
9. ChesterL. Barnard (1886 -1961)
Berdasarkan kesukaannya dalam bacaan-bacaan sosiologi dan filsafat, kemudian Bernard merumuskan berbagai teori tentang kehidupan organsasi. Menurut dia rnanusia itu masuk organisasi karena ingin mencapai tujuan pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin dapat dicapainya sendiri. Chester L. Bernard beasumsi bahwa perusahaan akan berjalan efisien dan hidup terus, apabila dapat menyeimbangkan antara pencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Beliau juga menyatakan peranan organisasi informal sangat menentukan suksesnya suatu tujuan perusahaan.
Bukunya yang terkenal berjudul “The Functions of the Executive” (1983). Yang menulis tentang rnanajer berdasarkan suatu pendekatan sistem sosial, untuk mengerti dan menganalisis fungsi-fungsi eksekutif. Ia juga memperhatikan tugas-tugas utama eksekutif dalam kegiatan beroperasi perusahaan. Adapun tugas eksekutif adalah memelihara suatu sistem usaha kerja sarna dalam organisasi formal. Ada beberapa alasan dalam logika analisisnya hila dilihat dalam langkah-langkah yang disajikan pada bukunya sebagai berikut :
1. Adanya pembatasan fisis dan biologis terhadap setiap individu membuat mereka bekerjasama dalam kelompok ; meskipun ada pembatasanpembatasan dasar bersifat fisis dan biologis, adanya kerja sarna membuat batasan psikologis dan sosial yang ada pada setiap individu inilah yang mernainkan peran dalam mendorong kerjasama.
2. Adapun tindakan kerjasama mendorong terbentuknya sistem kerjasama beberapa unsur-unsur fisis, biologis, kepribadian, dan sosial (Barnard mencontohkan kelas dalam kuliah sebagai suatu sistem kerjasama, yang terdiri dari unsur-unsur seperti ruangan, bangku, papan tuns, manusia sebagai makhluk hidup, pribadi-pribadi, pertukaran pendapat, dan sebagainya). Adanya kelanjutan kerjasama biasanya tergantung pada efektivitas (apakah tujuan kerjasama itu tercapai ?) dan efisiensi (apakah tujuan itu dapat dicapai dengan ketidakpuasan dan pengorbanan yang seminimum mungkin dari pihak anggota yang bekerjasama ?).
3. Setiap sistem kerjasama dibagi ke dalam dua bagian yaitu : “Organisasi”, yang merupakan interaksi-insteraksi dari individu yang berada di dalam sistem itu, dan “unsur-unsur lainnya”.
4. Organisasi dapat dibagi ke dalam dua jenis, pertama : organiasi “formal”, yaitu kumpulan interkasi sosial yang memang dikoordinasikan dan mempunyai tujuan bersama. Kedua adalah organisasi “informal”, yaitu interaksi-interaksi sosial tanpa tujuan bersama dan tidak dikoordinasikan secara sengaja.
5. Organisasi formal dapat berlangsung hanya bila orang-orang yang didalamnya (a) dapat saling berkomunikasi, (b) mau memberi sumbangan pikiran kepada kegiatan kelompok, dan (c) memiliki kesadaran mempunyai tujuan umum.
6. Setiap organisasi formal harus memiliki unsur-unsur : (a) sistem fungsionalisasi sehingga orang-orang dapat berspesialisasi dengan dibentuknya departementasi : (b) adanya sistem perangsang yang efektif dan efisien yang akan mendorong setiap orang menyumbang ke pikirannya kepada kegiatan kelompok; (c) sistem kekuasaan (“otoritasf’) yang menyebabkan setiap anggota kelompok menerima keputusankeputusan para eksekutif : dan (d) sistem pengambilan keputusan yang logis sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
7. Adapun tugas eksekutif dalam organisasi formal adalah : (a) menjaga hubungan komunikasi organisasi melalui suatu skema organisasi, ditambahkan dengan adanya bawahan yang setia, bertanggung jawab, dan mampu bekerja, serta satu organisasi informal” yang baik; (b) membuat perlindungan terhadap pekerjaan pokok dari individu –individu di dalam organisasi; dan (c) adanya perumusan dan penentuan tujuan perusahaan.
8. Fungsi-fungsi eksekutif mernasuki proses melalui pekerjaan eksekutif dalam mengintegrasikan keseluruhannya dan dalam menemukan keseimbangan di antara kekuatan-kekuatan dan kejadian-kejadian yang berlawanan.
9. Untuk mengefektifkan eksekutif, adanya suatu tata kepemimpinan yang mempunyai tanggung jawab tinggi; sebagaimana telah dinyatakannya bahwa Kerjasamalah, dan bukan kepemimpinan, yang rnembuat proses kreatif; tetapi kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang sangat diperlukan.
10. William Edwards Deming
William Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20 Desember 1993) adalah seorang profesor, penulis, statistikawan, dosen, dan konsultan.Deming secara luas dihargai karena meningkatkan kapasitas produksi di Amerika Serikat selama Perang Dingin , meskipun ia mungkin paling dikenal untuk karyanya di Jepang .
Sejak tahun 1950 dan seterusny a ia mengajar manajemen puncak bagaimana memperbaiki desain (dan layanan), kualitas produk, pengujian dan penjualan (y ang terakhir melalui pasar global) melalui berbagai cara, termasuk penerapan metode statistik. Deming memberikan kontribusi yang signifikan untuk kemudian reputasi’s Jepang untuk inovasi produk berkualitas tinggi dan kekuatan ekonomi. Ia dianggap sebagai telah memiliki dampak yang lebih pada Jepang manufaktur dan bisnis daripada individu lain bukan dari warisan Jepang. Meskipun dianggap sesuatu pahlawan di Jepang, dia baru mulai mendapat pengakuan luas di Amerika Serikat pada saat kematiannya.
Deming menganjurkan bahwa semua manajer harus memiliki apa yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat besar, yang terdiri dari empat bagian:
1. Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses y ang melibatkan pemasok, produsen, dan pelanggan (atau penerima) barang dan jasa (dijelaskan di bawah);
2. Pengetahuan v ariasi: kisaran dan meny ebabkan v ariasi dalam kualitas, dan penggunaan sampling statistik dalam pengukuran;
3. Teori pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan dan batas-batas dari apa y ang dapat diketahui (lihat juga: epistemologi );
4. Pengetahuan psikologi: konsep alam manusia.
Deming menjelaskan, “Orang tidak perlu menjadi unggulan di setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka memahami dan menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri, pendidikan, dan pemerintah mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan di luar, untuk transformasi dari gaya kini manajemen Barat kesalah satu optimasi. “
Segmen berbagai sistem pengetahuan y ang mendalam y ang diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan Mereka berinteraksi satu sama lain. Dengan demikian, pengetahuan psikologi tidak lengkap tanpa pengetahuan variasi.
Seorang manajer orang perlu memahami bahwa semua orang berbeda Ini bukan orang peringkat. Diaperlu memahami bahwa kinerja sebagian besar ada yang diatur oleh sistem yang ia bekerja, tanggung jawab manajemen.
Penghargaan sistem melibatkan pemahaman bagaimana interaksi (yaitu, umpan balik) antara unsurunsur sistem dapat mengakibatkan pembatasan internal yang memaksa sistem untuk berperilaku sebagai organisme tunggal y ang secara otomatis mencari suatu kondisi mapan. Ini adalah kondisi mapan yang menentukan output dari sistem dan bukan pada elemen indiv idu. Jadi, struktur organisasi daripada karyawan, sendirian, yang memegang kunci untuk meningkatkan mutu produksi.
Pengetahuan v ariasi melibatkan pemahaman bahwa segala sesuatu diukur terdiri dari kedua variasi normal karena fleksibilitas sistem dan dari sebab khusus y ang menciptakan cacat. Kualitas berarti mengakui perbedaan untuk menghilangkan sebab khusus sementara mengontrol variasi normal. Deming mengajarkan bahwa membuat perubahan dalam merespon variasi normal hany a akan membuat sistem melakukan lebih buruk. Memahami variasi termasuk kepastian matematis bahwa variasi biasanya akan terjadi dalam waktu enam standar deviasi mean.
Sistem dari Pengetahuan y ang sangat besar merupakan dasar untuk aplikasi y ang terkenal Deming 14 Poin untuk Manajemen, dijelaskan di bawah ini. Deming menawarkan empat belas prinsip kunci untuk manajemen untuk mengubah efektivitas bisnis. 14 poin Deming:
1 . Membuat tujuan menuju peningkatan produk dan lay anan, dengan tujuan untuk menjadi kompetitif dan bertahan dalam bisnis, dan untuk meny ediakan lapangan kerja.
2. Mengadopsi filosofi baru. Kita berada dalam usia ekonomi baru. Manajemen Barat harus membangkitkan tantangan tersebut, harus belajar tanggung jawab mereka, dan mengambil kepemimpinan untuk perubahan.
3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas. Menghilangkan kebutuhan untuk pemeriksaan besar dengan membangun kualitas ke dalam produk di tempat pertama.
4. Akhiri praktek pemberian bisnis atas dasar harga. Sebalikny a, meminimalkan total biaya bergerak kearah pemasok tunggal untuk setiap satu item, pada hubungan jangka panjang kesetiaan dan kepercayaan.
5. Meningkatkan terus-menerus dan selamany a sistem produksi dan pelay anan, untuk meningkatkan kualitas dan produktiv itas, dan dengan demikian biay a terus menurun.
6. Lembaga pelatihan pada pekerjaan.
7 . Lembaga kepemimpinan . Tujuan pengawasan harus membantu orang dan mesin-mesin dan gadget untuk melakukan pekerjaan y ang lebih baik. Pengawasan manajemen membutuhkan perbaikan, serta pengawasan pekerja produksi.
8. Hilangkan rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif bagi perusahaan.
9.  Meruntuhkan penghalang antara departemen. Orang-orang dalam penelitian, desain, penjualan, dan produksi harus bekerja sebagai sebuah tim, untuk meramalkan masalah produksi dan digunakan y ang mungkin dihadapi dengan produk atau jasa.
10.Hilangkan slogan-slogan, desakan, dan target untuk angkatan kerja meminta tanpa cacat dan tingkat produktiv itas baru. Nasihat seperti itu hany a menciptakan hubungan permusuhan, sebagai sebagian besar penyebab rendahnya kualitas dan produktivitas rendah milik sistem dan dengan demikian berada di luar kuasa tenaga kerja.
11.a.Hilangkan bekerja standar (kuota) di lantai pabrik. Pengganti kepemimpinan.b. Hilangkan manajemen dengan objektif. Hilangkan manajemen dengan angka, numerik tujuan. Substitute leadership. Pengganti kepemimpinan.
12.a.Hapus hambatan y ang merampok hak pekerja per jam untuk kebanggaan pengerjaan. Tanggung jawab pengawas harus diubah dari angka y ang jelas terhadap kualitas. b. Menghapus hambatan dan rekay asa hak mereka untuk kebanggaan pengerjaan. Ini berarti, antara lain, penghapusan atau jasa penilaian tahunan dan manajemen dengan tujuan
13.Lembaga program pendidikan y ang kuat dan self-perbaikan.
14.Masukkan semua orang di perusahaan untuk bekerja untuk mencapai transformasi. Transformasi adalah tugas semua orang. Pelatihan besar-besaran diperlukan untuk menanamkan keberanian untuk memutuskan hubungan dengan tradisi.
11. Warren Buffett
Buffet selalu berprinsip bahwa market adalah pelay an kita bukan tuan bagi kita (investor). Ia juga menambahkan, sosok Buffett adalah fenomena baru dalam dunia inv estasi
sekarang ini, ia telah memadukan kemampuan berfikir, matematika dan keterampilan dirinya.
Perjalanan pertualangan memutar uangnya, berawal saat mendirikan sebuah perusahaan tekstil kecil, dan meny ulapnya menjadi sebuah konglomerat dunia yang paling dihormati. Kisah hidupnya ini sering dinilai sebagai sebuah dongeng ajaib y ang dipadukan dengan kejeniusan dan karakter. Ketika berusia 77 tahun ini telah meny andang sebagai orang terkaya, menggeser orang terkay a sebelumnya Bill Gates yang telah meny andangnya selama 8 tahun berturut-turut.
Dikatakan oleh Miles, bahwa Buffett orang yang mampu membedakan antara karakter dan reputasi, serta menggunakanny a dalam berinvestasi. Melalui bendera Berkshire Hathaway Inc, Buffett juga memiliki anak usaha bisnis y ang beragam, mulai dari properti, asuransi dan reasuransi, perlengkapan dan energi, keuangan, manufaktur, hingga jasa dan ritel.
Salah satu anak usahany a y ang menjadi satu dari empat perusahaan asuransi terbesar di A S, dan satu dari dua perusahaan reasuransi terbesar didunia adalah GEICO. Buffett juga memiliki International Dairy Queen y ang merupakan pemegang lisensi dan pelay anan di lebih dari 6.000 outlet y ang menawarkan Dairy Treats and Food. Bahkan induk usaha (Berkshire Hathawa y Inc) y ang dimilikinya tersebut berhasil membukukan Compounded A nnual Gain (1 965-2007 ) sebesar 21 ,1 % berbanding 10,3% y ang dimiliki oleh indeks S&P 500 di AS.
Buffet sangat konsisten dengan portofolio inv estasiny a, ia memiliki komposisi investasi 30% di asuransi, 10% di energi, dan 60% di manufaktur serta jasa dan ritel. Ia juga pernah mengalami kegagalan, pernah merugi ketika berinv estasi pada sebuah maskapai yang membuatny a kehilangan uang hingga ratusan ribu bahkan jutaan dolar. Namun sebagai investor ulung Buffet tidak melihat itu sebagai aksi yang salah, namun ia memandangnya sebagai jalan y ang berbeda.
Dan Buffet di tahun 2008 sukses menjadi orang terkaya versi majalah Forbes dengan harta US$ 62miliar, sekaligus mengalahkan cadangan devisa Indonesia y ang per akhir Juli hanya mencapai US$ 60,56 miliar. Pria kelahiran Nebraska, 30 Agustus 1930 itu sukses mendepak sahabatny a, Bill Gates yang sudah bertahun-tahun menduduki tahta sebagai orang terkaya di dunia.
12. Philip Kotler
Philip Kotler adalah salah satu guru marketing yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu marketing di dunia. Sampai saat ini, Kotler telah bany ak memberikan kontribusi y ang sangat signifikan di dunia marketing. Bany ak buku y ang telah ditulis dan memberikan pemikiran baru di dunia marketing. Mulai dari tex tbook, sampai buku-buku praktis telah bany ak ditulis. Sehingga para akademisi dan praktisi bisnis menjadikan ide-ide Kotler sebagai peganganny a. Tidak heran bila Kotler menjadi salah satu pemikir y ang berpengaruh di dunia bisnis.
Kotler berhasil dinobatkan oleh Financial Time, media harian internasional bergengsi di dunia, sebagai “Most Influential Business Writer or Management Guru”, dibelakang Jack Welch, Bill Gates, dan Peter Drucker. A da cerita menarik bila kita coba melihat kebelakang proses perjalanan hidup Kotler hingga akhirny a menjadi guru marketing dunia. Terny ata, sebelum menjadi guru marketing, Kotler adalah seorang ekonom y ang cukup bany ak meny umbangkan pemikiranny a di jurnal-jurnal ekonomi.
Proses pendidikan y ang ditekuniny a pun selalu seputar ilmu ekonomi. Gelar Masterny a didapat dari Univ ersity of Chicago, sedangkan gelar PhD dari MIT. Keduany a dalam bidang ekonomi. Dengan maksud memperkuat day a analisis ilmu ekonominy a, Kolter kemudian melanjutkan studi post-doctoral-ny a di
Harv ard Univ erserty dalam bidang matematika dan di Univ ersity of Chicago dalam bidang ilmu pengetahuan perilaku (behav iour science).
Kesuksesan Kotler sebagai ilmuwan memang tidak diragukan. Hal ini terlihat dari berbagai peghargaan sebagai doktor kehormatan dari berbagai univ ersitas terkenal di dunia, diantarany a Stockholm Univ ersity , Univ ersity of Zurich, A thens Univ ersity of Economics and Business, DePaul Univ ersity , the Cracow School of Buisness and Economics, Groupe H.E.C. di Paris, the Univ ersity of Economics and Buisness A dminsitration di V ienna.
Menarikny a, guru marketing y ang lahir  7 Agustus 1931 di Chicago, Amerika, sering merasa kurang puas terhadap penjelasan-penjelasan yang ada dalam ilmu ekonomi. Kotler merasa bahwa ilmu ekonomi terlalu meny ederhanakan pasar dalam konteks yang sebenarnya. Ilmu ekonomi bany ak fokus ke harga dalam kaitannya dengan permintaan dan penawaran. Padahal peran dari iklan, tenaga penjualan, dan saluran penjualan dalam menciptakan permintaan sangatlah besar.
Akhirnya, Kotler pun berkesimpulan bahwa marketing adalah bagian dari ekonomi dan mempercaya ilmu ekonomi untuk menghasilkan ilmu ekonomi modern. Perjalanan hidup Kotler yang menarik tidak hanya di bidang ilmu saja, dari ekonomi ke marketing. Tetapi juga perjalanan panjangnya dalam memberikan pemikiran-pemikiran barunya dari dunia akademis ke dalam dunia praktis.
Selain menjadi guru besar ilmu marketing di Kellog School of Managment, kotler juga banyak membantu perusahaan-perusahaan besar dunia dalam lingkup strategi dan perencanaan marketing, marketing organisasi, dan internasional marketing. IBM, General Electric, A T&T, Honey well, Bank of America dan Merck adalah beberapa perusahaan yang pernah mendapatkan insprasi dari Kotler.
Perjalanan hidup lainnya yang cukup menarik adalah, ketertarikan Kotler untuk berkontribusi lebih luas ke banyak negara di luar Amerika dan Eropa, yaitu Asia. Hal ini dibuktikannya dengan banyak memberikan seminar, pengajaran, dan menulis buku bersama dengan para akademisi dan praktisi bisnis di Asia. Kotler juga banyak menganalisis kasus-kasus perusahaan dan isdustri di Asia.
Misalnya saja buku “Rethinking Marketing” yang mencoba untuk menawarkan pemikiran baru ilmu marketing. Buku ini ditulis bersama ahli-ahli marketing Asia seperti Hooei Dan Huan, Sandra Liu, dan Hermawan Kartajaya. Selain itu ada juga buku “Repositioning Asia” dan “A ttracting Investor” yang berusaha menganalisis kasus dan strategi bisnis perusahaan-perusahaan di Asia.
Intensitas keterlibatan Kotler dalam pengembangan dunia marketing di A sia memang tidak setengahsetengah. Hal ini dibuktikan Kotler dengan mendirikan Philip Kotler Center for ASEAN Marketing y ang diresmikan pada November 2005 lalu di kantor sekertariat ASEAN. Philip Kotler Center y ang bertempat di MarkPlus Institute of Marketing (MIM), Jakarta, merupakan organisasi nirlaba yang sengaja didirikan bagi pengembangan ilmu marketing di negara-negara ASEAN.
Melihat perjalanan hidup Kotler y ang sarat kontribusi terhadap dunia marketing, meny ebabkan banyak institusi y ang mempersiapkan diri untuk memberikan penghargaan kepada Kotler pada saat berulang tahun. Seperti misalnya Kellogg School of Mangement yang mengadakan acara Kotler’s Day dengan tujuan mengundang seluruh kolega Kotler untuk memberi apresiasi di hari ulang tahunnya. Tidak ketinggalan, Philip Kotler Center yang bertempat di kampus MIM Jakarta juga mengadakan Kotler’s Day dengan tema Revisiting Kotler’s Influence to the Marketing World. Acara ini akan diisi beberapa praktisi bisnis dan akademisi dari perguruan tinggi terkenal di Indonesia seperti Jacky Mussry dari MarkPlus&Co, Budhi Sugarda dari Univ ersitas Indonesia, Danie Prakosa dari Indonesian Business Links, dan Y .W. Junardy dari Indonesian Marketing A ssociation.
Perjuangan dan perjalanan Philip Kotler baik sebagai ilmuwan maupun praktisi bisnis y ang banyak berkontribusi di dunia marketing tidaklah sia-sia. Hal ini bisa terlihat dari sangat banyaknya penghargaan dan apresiasi dari semua kalangan terhadap usaha Kotler selama ini. Kotler pun berhasil menjadi salah satu pemikir y ang cukup berpengaruh di dunia bisnis, khususnya dunia marketing.
13. Michael Eugene Porter
Michael Eugene Porter (lahir 1947 ) adalah Profesor Universitas di Harvard Business School, dalam bidang manajemen dan ekonomi. Dia adalah pendiri organisasi nirlaba y ang disebut Initiative for a Competitive Inner City dan salah satu pendiri dari The Monitor Group.
Tujuan dari kegiatan akademik Porter berfokus tentang bagaimana sebuah perusahaan atau suatu daerah dapat membangun keunggulan kompetitif dan mengembangkan strategi kompetitif. Dia juga merupakan Fellow Member of the Strategic Management Society .
Porter lulus dari Universitas Princeton pada 1969, kontribusinya yang terkenal yaitu Porter’s Five Forces Analysis (Analisa Five Forces Porter).
SWOT Analysis adalah suatu analisa yang dilakukan sebelum bisnis merancang sebuah strategic plan. Salah satu tools yang digunakan untuk membuat SWOT Analysis diantaranya adalah Porter Five Forces analysis, yang memberikan gambaran mengenai bagaimana posisi bisnis kita di dalam suatu industri.
Analisa Porter’s Five Forces memberikan gambaran yang powerful mengenai bagaimana tingkat persaingan dari suatu industri, baik itu dari sisi supply chain(supplier dan pelanggan) serta pasar (pemain baru dan substitusi). Keempat dari forces (dorongan) ini memberikan kontribusi terhadap competitive rivalry atau tingkat persaingan dalam industri.
The threat of a substitute product
The threat of the entry of new competitors
The bargaining power of customers
The bargaining power of suppliers
The intensity of com petitive rivalry
Analisa Five Forces Porter ini digunakan pada lev el industri, dan dapat diaplikasikan pada segala macam industri. Pengertian industri disini adalah serangkaian bisnis yang menawarkan produk/jasa yang sejenis. Seandainya satu perusahaan bergerak di berbagai macam industri, maka ia tidak bisa hanya membuat satu analisis saja. Analisa ini perlu dibuat pada masing-masing industri dimana ia bergerak.
Porter juga mengulas subyek lainny a antara lain:
1 . Strategic groups (also called strategic sets)
2. Value chain
3. The generic strategies of cost leadership, product differentiation, and focus
4. The market positioning strategies of variety based, needs based, and access based market positions.
5. Porter’s clusters of competence for regional economic development

14. Peter Drucker
Dia maha guru semua guru manajemen. Peter Druker. Dialah yang pertama mendefinisikan seni manajemen yang efektif. Pengaruh kepionirannya pada gagasan dan praktek manajemen yang ada dewasa ini belum tertandingi di seluruh dunia.
Peter Druker dilahirkan tahun 1909 di Vienna. Meskipun dia hidup di Amerika selama lebih dari 60 tahun, namun pengaruh dan kenangan Eropa Tengah pada umumny a, dan V ienna pada khususny a, masih kuat. Meskipun aksen Jermany a masih kental, Druker adalah pembicara Bahasa Inggris dengan kejernihan dan kepasihan y ang mengagumkan. Logikany a tanpa cela dan selalu mampu mengingatkan fakta, angka dan lelucon segar. Minat yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan membuatny a dikenal seorang y ang multi disiplin dan pemikir humaniter. Berbagai tulisan dan buku-buku ia tulis selalu menarik minat
untuk dibaca. Minatnya terhadap peristiwa aktual dan angka-angka, secara alami menjadikannya seorang wartawan keuangan. Inilah modal ia melahirkan pemikiran tentang manajemen disusul dengan gelar doktor yang diraihnya di Frankfurt. Susul menyusul buku-buku manajemen ekonomi ia relis, selalu mendapat sambutan hangat dari pembaca. Sebagai seorang penulis, tulisanny a mudah dipahami, sebagai seorang pembicara yang fasih ia sangat disenangi pendengarnya.
Apa pemikiran yang monumental dari pemikir manajemen satu ini? Druker mengajarkan struktur desentralisasi. Ini didapatkan dari studi kasus di General Motors. Ia meny ebutkan, kantor pusat harus menahan diri untuk tidak mengatur suatu div isi bagaimana melakukan pekerjaanya. Drucker berkomentar: Apa yang baik bagi Amerika adalah baik pula bagi General Motors (1 953).
Beberapa gagasan yang baik untuk jadi tindakan dikemukakan Drucker setiap waktu. Misalnya, luangkan waktu sebanyak yang diperlukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi orang banyak. Kemudian memastikan semua orang memahami mengenai apa sebenarnya bisnis y ang dilakukan. Dan jangan pernah tinggalkan untuk mempelajari apa yang terjadi di luar bisnis dan diantara pelanggan maupun non pelanggan. Pemikiran Druker tidak jauh dari manajemen berdasarkan sasaran. Desentralisasi dan delegasi. Mengelola pekerjaan pengetahuan. Menggunakan fokus pelanggan. Melakukan manajemen waktu. Mengembangkan kekuatan inovasi.
Pada akhirny a, visi dan tanggung jawab moral y ang mendefinisikan seorang manajer, ungkap Peter Drucker. Sayangnya, realitas pada banyak tempat dan badan usaha, trik individualitas sering kali merasuk dan membusukkan keadaan. Karena ambisi pribadi telah mengaduk diri dalam kepentingan bisnis. Menyaru bagai hantu.
Dia adalah sebagian dari kontribusi ia dibuat untuk manajemen (Dunia tahu dia  ang paling besar dari manajemen pemikir abad terakhir, Jack Welch, mantan ketua dari General Electric Co).
15. Adam Smith (1723-1790)
Tokoh terkemuka di bidang teori pembangunan ekonomi, Adam Sm ith, lahir di kota Kirkcaldy , Skotlandia, tahun 1723. Waktu remaja dia belajar di Univ ersitas Ox ford, dan dari tahun 1751 sampai 1764 dia menjadi mahaguru di Univ ersitas Glasgow. Selama di situlah dia menerbitkan buku pertamanya, Theory of Moral Sentiments, y ang mengangkat diriny a ke tengah-tengah masy arakat intelektual. Tetapi, puncak kemasy huranny a terutama terletak pada buku kary a besarny a A n Inquiry Into the Nature and Causes of The Wealth of Nations, y ang terbit tahun 1 7 7 6. Buku ini segera sukses dan merebut pasar, dan sisa hidup Smith menikmati kemasy huran dan penghargaan berkat karya itu. Dia mati juga di Kirkcaldy tahun 1 7 90. Tak seorang anak pun dia puny a, lagi pula tak pernah kawin.
Adam Smith bukanlah orang pertama y ang mengabdikan diri pada teori ekonomi, dan bany ak gagasangagasannya yang terkenal bukanlah asli keluar dari kepalanya. Tetapi, dialah orang pertama yang mempersembahkan teori ekonomi y ang sistematik dan mudah dicerna y ang cukup tepat sebagai dasar bertolak buat kemajuan bidang itu di masa depan. A tas dasar alasan itu, lay aklah dianggap bahwa The Wealth of Nations merupakan pangkal tolak dari penelitian modern politik ekonomi.
Salah satu hasil besar y ang disuguhkan buku ini adalah karena ia meluruskan dan menghalau pelbagai anggapan y ang jadi anutan orang sebelumny a. Smith adu pendapat dan menentang teori lama ekonomi perdagangan y ang menekankan arti penting perluny a negara puny a persediaan batangan emas dalam jumlah besar. Begitu pula, bukuny a menolak pandangan para phy siokrat y ang mengatakan bahwa tanah merupakan sumber utama dari nilai. Sebalikny a Smith menekankan arti pokok y ang paling penting adalah tenaga kerja. Smith dengan gigih menekankan bahwa peningkatan produksi dapat dicapai lewat pembagian kerja dan dia meny erang habis semua peraturan pemerintah y ang usang dan campur tanganny a berikut hambatan-hambatan y ang menghalangi perkembangan dan perluasan industri.
Ide sentral The Wealth of Nations adalah pasar bebas y ang bergerak menurut mekanisme pasar y ang dianggapny a secara otomatis bisa memprodusir macam dan jumlah barang y ang paling disenangi dan diperlukan masy arakat konsumen. Misalny a, persediaan barang y ang justru disenangi merosot, dengan sendiriny a harga akan naik dan kenaikan harga ini akan mendatangkan untung bany ak bagi siapa saja y ang memproduksiny a. Karena untung bany ak, pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. A kibat dari kenaikan produksi tidak bisa tidak akan meny ingkirkan keadaan kekurangan barang. Lagi pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai perusahaan akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga y ang normal, misalny a ongkos produksinya. Tak ada pihak mana pun y ang membantu meleny apkan kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan teratasi dengan sendirinya. Tiap orang, kata Smith cenderung mencari keuntungan untuk diriny a, tetapi dia dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir y ang bukan menjadi bagian keinginanny a. Dengan jalan mengejar kepentingan diriny a sendiri dia sering memajukan masy arakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul bermaksud memajukannya (The Wealth of Nations, Bab IV , pasal II).
Beberapa orang peroleh kesan bahwa A dam Smith tak lain dari seorang y ang cuma menari menurut bunyi gendang demi kepentingan ekonomi. Pendapat ini tidaklah benar. Dia berulang kali dan dengan kata-kata keras, mengecam habis praktek-praktek monopoli ekonomi dan menginginkan penghapusanny a. Dan Smith bukanny a orang naiv e dalam hubungan ekonomi praktek. Ini bisa dibaca dari pengamatanny a y ang khas dalam buku The Wealth of Nations: Orang dalam dunia dagang barang yang sama jarang bisa ketemu bersama, tetapi pembicaraan akan berakhir pada pembentukan komplotan yang bertentangan dengan rakyat, atau dalam bentuk lain menaikkan harga.
Begitu sempurnanya Adam Smith mengorganisir dan mengedepankan sistem pemikiran ekonominy a, sehingga hany a dalam jangka waktu beberapa puluh tahun saja mazhab-mazhab ekonomi sebelumny a tersisihkan. Ny atany a, semua pokok-pokok pikiran mereka y ang bagus telah digabungkan dengan sistem Smith, sementara Smith dengan sistematis mengungkapkan kekurangan-kekurangan mereka y ang ada. Pengganti Smith termasuk ekonom-ekonom kenamaan seperti Thomas Malthus dan Dav id Ricardo, mengembangkan dan meny empurnakan sistemny a (tanpa mengubah garis-garis pokokny a) menjadi struktur y ang kini digolongkan kedalam kategori ekonomi klasik. Sampai pada suatu tingkat penting tertentu, bahkan teori ekonomi Karl Marx (meski bukan teori politikny a) dapat dianggap sebagai kelanjutan dari teori ekonomi klasik.
Dalam buku The Wealth of Nations, Smith sebagian menggunakan pandangan-pandangan Malthus tentang kelebihan penduduk. Tetapi, jika Ricardo dan Karl Marx keduany a bersikeras bahwa tekanan penduduk akan mencegah upah naik melampaui batas keperluan (apa yang disebut hukum baja upah), Smith menegaskan bahwa kondisi kenaikan produksi upah dapat dinaikkan. Amatlah jelas, kejadiankejadian-membuktikan bahwa Smith benar dalam segi ini, sedangkan Ricardo dan Marx meleset.
Tak ada sangkut-pautny a dengan ketetapan pandangan Smith atau pengaruhny a terhadap para teoritikus ekonomi y ang datang belakangan, yang terpenting adalah pengaruhnya terhadap perundangundangan serta politik yang diambil pemerintah. The Wealth of Nations ditulis dengan keulungan y ang tinggi serta kejernihan pandangan y ang tak bertolok banding dan terbaca amat luas. Argumen Smith menghadapi campur tangan pemerintah dalam bidang bisnis dan dunia perdagangan dan demi rendahnya harga serta perekonomian bebas, telah mempengaruhi secara pasti terhadap garis kebijaksanaan pemerintah di seseluruh abad ke-1 9. Sesungguhny a, pengaruhnya dalam hal itu masih tetap terasa hingga sekarang.
Sejak teori ekonomi berkembang pesat sesudah masa Smith, dan beberapa gagasannya tergeser olehpendapat-pendapat lain, sangatlah mudah mengecilkan makna penting Adam Smith. Mesti begitu, fakta menunjukkan, dialah pemula dan pendiri tokoh ekonomi sebagai suatu studi yang sistematis,dan dia sesungguhnya tokoh terkemuka dalam sejarah pemikiran manusia.

DAFTAR PUSTAKA

3 komentar:

  1. Makasih sob materi manajemennya
    kunjungi dan komen balik ya
    http://ikubarunovryan.blogspot.com/search/label/Ekonomi

    BalasHapus
  2. tambahan ilmu dan wawasan dengan sering membaca walaupun bukan karya sendiri

    BalasHapus